Langsung ke konten utama

REVOLUSI SOSIAL MELALUI DIGITAL, BUKAN REVOLUSI DIGITAL MELALUI TEKNOLOGI



 Menurut John Hattie, revolusi digital telah berlangsung selama 50 tahun. Ada lebih dari 150 meta-analisis (hampir 20.000 penelitian) yang berkaitan dengan teknologi digital dan prestasi peserta didik, dan ukuran efek rata-rata (d = 34) hampir tidak berubah meskipun ada kemajuan besar.

Pertanyaan utamanya adalah mengapa ada begitu banyak janji tapi sedikit saja yang terpenuhi. Mungkin itu dikarenakan pengajar masih menggunakan model “tell and practice (jelaskan dan latih)”, yang telah bekerja dengan sangat baik selama 150 tahun, dan TIK dapat sebaik-baiknya melengkapi metode ini.

 

Apakah kita melewatkan poinnya?

Namun, hal tersebut melewatkan revolusi besar yang telah berlangsung; pengajar adalah pengguna besar TIK dalam perencanaan, pelaporan, penelitian, dan penggalian gagasan dari satu sama lain. Misalnya, situs Austalian Institute for Teaching and School Leadership (AITLS www.aitls.org) kami mendapat jutaan klik oleh para pendidik setiap tahunnya, unduhan aplikasi, podcats, dan video pun sangat besar, dan permintaan untuk berinteraksi dengan orang lain melalui situs terus mengalir. Kami telah membangun komunitas pendidik nasional melalui TIK.

Demikian pula, di ruang kelas, peserta didik adalah pengguna yang sangat besar, dan ketika kami melepaskan kekuatan media sosial di dalam kelas (tanpa kelemahan) kami dapat menciptakan komunitas pembelajar di luar dinding kelas.

Selain itu, peserta didik dapat mendiskusikan apa saja yang tidak mereka tahu; dan memprioritaskan pada melihat kesalahan sebagai peluang untuk belajar karena banyak orang yang siap mendiskusikan kesalahan melalui media sosial tetapi tidak di depan orang lain.

Saya menyaksikan seorang pengajar mengajukan pertanyaan kepada seorang remaja tentang tugasnya, dan dia menjawab, “Saya mengerti.” Namun saya lalu melihat si peserta didik bertanya kepada sang pengajar tentang apa yang tidak dia mengerti melalui sebuah aplikasi media sosial, sementara pengajar tersebut berdiri di sampingnya. Media sosial memiliki kekuatan untuk memberikan hak istimewa bagi kesalahan, kesalahpahaman, dan pembelajaran seputar hal-hal yang tidak dimengerti.

 

Inikah saatnya memikirkan ulang?

Mungkin kita tidak perlu mencari solusi TIK berikutnya sebagai solusi pengajaran, melainkan mencari cara untuk mengembangkan pengajar dan peserta didik dengan orang lain guna mendorong solusi pembelajaran. Kita perlu mencari cara untuk menyediakan sumber daya yang berkaitan dengan pelaporan kemajuan yang sangat baik, menyatukan pendidik dan peserta didik secara kolektif untuk merencanakan, mengevaluasi dampak, serta membahas apa arti dampak. Ini bisa menjadi revolusi sosial melalui digital, bukan revolusi digital melalui teknologi.

 

John Hattie seorang Laureate Professor dan Wakil Dekan pada Melbourne Graduate School of Education (MGSE). Dia juga memegang posisi sebagai Direktur pada Melbourne Education Research Institute Chair, Dewan Australian Institute for Teaching and School Leadership, dan Associate Director pada ARC-SRI: Science of Learning Research.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WEBSITE PENYEDIA JURNAL ILMIAH UNTUK KARYA TULIS

Inilah Berbagai Website Penyedia Jurnal Ilmiah Untuk Karya Tulis Kamu . 1. jurnal.lipi.go.id Jurnal Online LIPI Udah pada tau LIPI kan? itu lho Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang merupakan lembaga pemerintah tapi non kementerian. Koordinatornya adalah Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Kalau kamu mau cari jurnalnya tinggal kunjungi aja websitenya. Hampir semua jurnal gratis kok, atau malah gratis semua, Bahasa Indonesia juga. 2. e-resources.perpusnas.go.id Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ternyata juga menyediakan akses ke penyedia jurnal berbayar. Kalau kita ingin mengakses jurnal tersebut pertama kita harus daftar dulu di webnya Perpustakaan Nasional ini. Baru setelah itu kita bisa mengakses jurnal-jurnal yang udah disewa sama Perpustakaan Nasional. 3. doaj.org doaj.org - Directory of Open Access Journals Directory of Open Access Journals adalah sebuah website yang menyediakan fasilitas pencarian untuk link me

KANVAS STRATEGI MERDEKA BELAJAR

Kanvas Strategi Merdeka Belajar Upaya merancang strategi pengajaran seringkali disimplifikasi sekedar mengisi format silabus atau RPP. Guru tidak dibekali cara berpikir desain yang menjadi dasar dalam mendesain strategi pengajaran apa pun. Padahal tugas membuat rancangan belajar adalah salah satu tugas yang paling menantang bagi guru. Terkesan abstrak, kompleks karena hubungan satu sama lain, dan tidak mudah diprediksi. Dengan tuntutan yang tinggi dan waktu terbatas, guru seringkali menduplikasi desain strategi pengajaran dari orang lain. Strategi pengajaran adalah perangkat utama bagi profesi guru. Kemampuan mendesain strategi pengajaran pada guru setara dengan kemampuan membuat resep atau intervensi pada dokter. Tanggung jawab profesi guru bermula dan terutama pada strategi pengajaran yang digunakan. Dalam kesempatan ini, Kampus Guru Cikal memperkenalkan sebuah alat bantu sederhana yang disebut sebagai Kanvas Strategi Merdeka Belajar. Kanvas ini bukan format silabus atau RPP

Download Buku K13 Semester 2 Revisi 2018

Buku Guru Kelas 6 Semester 2 https://goo.gl/nrHZWL Buku Guru Kelas 5 Semester 2 https://goo.gl/7AwsPS Buku Guru Kelas 4 Semester 2 https://goo.gl/DFKRZq Buku Guru Kelas 3 Semester 2 goo.gl/3BJa83 Buku Guru Kelas 2 Semester 2 goo.gl/VvhNCr Buku Guru Kelas 1 Semester 2 goo.gl/YuVReb Buku Siswa Kelas 6 Semester 2 goo.gl/6HsFyr Buku Siswa Kelas 5 Semester 2 goo.gl/W2u3tc Buku Siswa Kelas 4 Semester 2 goo.gl/HYsvJi Buku Siswa Kelas 3 Semester 2 goo.gl/kwrd7g Buku Siswa Kelas 2 Semester 2 goo.gl/RtK1W6 Buku Siswa Kelas 1 Semester 2 goo.gl/d3fiFm