Penilaian merupakan suatu upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. (Cullen, 2003 dalam Fathul Himan, 2004).
Ada empat pokok terkait dengan penilaian dalam pendidikan yaitu:
- Penilaian diungkapkan sebagai suatu proses yang berarti penilaian terdiri dari serangkaian kegiatan yang direncanakan yang merujuk pada tujuan, pengembangan instrumen dan kumpulan data, olah dan tafsiran yang kemudian lahir keputusan.
- Tersurat bahwa penilaian dilakukan secara sistemik, berarti bahwa penilaian berdasarkan pada aturan-aturan dan prinsip-prinsip tertentu.
- Adanya tingkat perolehan, mengandung arti bahwa dalam penilaian akan selalu sampai pada suatu putusan melalui kriteria yang menjadi tolok ukur.
- Munculnya kata tujuan-tujuan pendidikan, yaitu kegiatan penilaian akan selalu terkait dengan tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, sebagai nilai rujukan dan orientasi dalam proses penilaian khususnya dan pendidikan pada umumnya
Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik:
- Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu (Guilford, 1982). Pengukuran pendidikan berbasis kompetenai berdasar pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes. Pengukuran pendidikan bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatif hasilnya bukan angka (berupa predikat atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang), disertai deskripsi prestasi peserta didik.
- Pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
- Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin & Nix, 1991). Penilaian mencakup semua proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan adminstrasi sekolah. Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metode dan/atau prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik. Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran atau kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
- Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek (Mehrens & Lehmann, 1991). Dalam melakukan evaluasi terdapat judgement untuk menentukan nilai suatu program yang sedikit banyak mengandung unsur subjektif. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat, keterampilan, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam kegiatan evaluasi, alat ukur yang digunakan juga bervariasi bergantung pada jenis data yang ingin diperoleh.
Pengukuran, penilaian, dan evaluasi bersifat bertahap (hierarkis) maksudnya kegiatan dilakukan secara berurutan dimulai dengan pengukuran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi.
Komentar
Posting Komentar