Langsung ke konten utama

Implikasi Teknologi Informasi pada Dunia Pendidikan


Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Menarik seperti ditulis oleh Gavin dan Nicky (2007) "Many people are afraid of new technology, and, with the increasing presence of the internet and computers, the term technophobe has appeared to refer to those of us who might be wary of these new developments. More recently, the term digital native has been coined to refer to someone who grows up using technology, and who thus feels comfortable and confident with it typically today's children. Their parents, on the other hand, tend to be digital immigrants who have come late to the world of technology if at all. In many cases, teachers are the digital immigrants and our younger students are the digital native."

Adalah suatu realitas bahwa kebanyakan dari siswa kita jauh lebih baik dalam penguasaan ICT dibandingkan dengan kita para guru pada umumnya. Lalu bagaimana posisi dan sikap kita sebagai guru dan juga agent of change atas realitas tersebut? Seharusnyalah kita mulai tinggalkan model-model pembelajaran konvensional dan menunjukkan sikap yang bersahabat dengan alternatif cara belajar yang baru yang sarat dengan teknologi. Melalui cyber space atau ruang maya sumber-sumber bahan ajar dengan mudah dapat diakses oleh siapapun baik oleh siswa maupun kita sebagai guru. Pengajaran ke depan lebih mengarah ke cyber teaching atau pengajaran maya yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan fasilitas jaringan internet. Atau istilah lain yang sedang trend saat ini adalah e-learning yaitu suatu model pembelajaran berbasis media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang pendidikan tanpa sekolah (decshooling society) yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan kehadirannya di depan kelas seperti yang kita anut selama ini.

Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible) terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa memandang faktor usia, gender, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya oleh gedung sekolah. Namun teknologi tetap akan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.

Dari ramalan dan pandangan para cendekiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja "saat itu juga" dan kompetitif. Penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran yang semakin meluas terutama di negara-negara maju merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini dimungkinkan diselenggarakannya proses pembelajaran yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM interaktif, dll. Diantara keseluruhan fasilitas internet tersebut terdapat lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran (Purbo, 1996), yaitu e-mail, mailing list (milis), newsgroup, file transfer protocol (FTP),  dan world wide web (WWW). Adapun kegunaan dari masing-masing fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:

1. E-mail

E-mail (electronic mail) atau surat elektronik memungkinkan seseorang mengirim dan menerima surat melalui internet. E-mail merupakan fasilitas yang paling sederhana, paling mudah penggunaannya dan digunakan secara luas oleh pengguna komputer. E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat tidak sinkron (ansynchronous communication mode) atau tidak bersifat real time.

2. Mailing list (milis)

Mailing list merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini peserta didik yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa melakukan diskusi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama dengan saling memberikan saran pemecahan. Komunikasi melalui milis ini memiliki sifat yang sama dengan e-mail, yaitu bersifat tidak sinkron (ansynchronous communication mode) atau bersifat unreal time.

3. File Transfer Protocol (FTP)

FTP adalah fasilitas internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk dapat mengirimkan (upload) dan mengambil arsip file (download) di suatu server yang terhubung ke internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file), yang memang diijinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkannya. File ini bisa berupa hasil penelitian, artikel-artikel, jurnal, dll. Di samping itu, FTP juga digunakan untuk meng-upload file materi situs (homepage) sehingga bisa diakses oleh pengguna dari seluruh pelosok dunia.

4. News group

Newsgroup dalam internet adalah fasilitas untuk nelakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian dalam waktu yang sama (realtime) dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (synchronous communication mode). Bentuk pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi, dan fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan menggunakan fasilitas audio conferencing, ataupun teks saja atau teks dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).

5. World Wide Web (WWW)

WWW merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lainnya baik dalam bentuk teks, visual, dll. WWW bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, grafika, foto, audio, animasi, dan video.


Pustaka :

Dudeney, Gavin, Nicky Hocky. (2007). How to teach english with technology. Pearson longman, Inc.

Dudeney, Gavin. (2006). The internet and the language classroom. Cambridge University Press.

Purbo, Onno W. (1996). Internet untuk dunia pendidikan. Makalah. Bandung: Institut Teknologi Bandung.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

WEBSITE PENYEDIA JURNAL ILMIAH UNTUK KARYA TULIS

Inilah Berbagai Website Penyedia Jurnal Ilmiah Untuk Karya Tulis Kamu . 1. jurnal.lipi.go.id Jurnal Online LIPI Udah pada tau LIPI kan? itu lho Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang merupakan lembaga pemerintah tapi non kementerian. Koordinatornya adalah Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Kalau kamu mau cari jurnalnya tinggal kunjungi aja websitenya. Hampir semua jurnal gratis kok, atau malah gratis semua, Bahasa Indonesia juga. 2. e-resources.perpusnas.go.id Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ternyata juga menyediakan akses ke penyedia jurnal berbayar. Kalau kita ingin mengakses jurnal tersebut pertama kita harus daftar dulu di webnya Perpustakaan Nasional ini. Baru setelah itu kita bisa mengakses jurnal-jurnal yang udah disewa sama Perpustakaan Nasional. 3. doaj.org doaj.org - Directory of Open Access Journals Directory of Open Access Journals adalah sebuah website yang menyediakan fasilitas pencarian untuk link me

KANVAS STRATEGI MERDEKA BELAJAR

Kanvas Strategi Merdeka Belajar Upaya merancang strategi pengajaran seringkali disimplifikasi sekedar mengisi format silabus atau RPP. Guru tidak dibekali cara berpikir desain yang menjadi dasar dalam mendesain strategi pengajaran apa pun. Padahal tugas membuat rancangan belajar adalah salah satu tugas yang paling menantang bagi guru. Terkesan abstrak, kompleks karena hubungan satu sama lain, dan tidak mudah diprediksi. Dengan tuntutan yang tinggi dan waktu terbatas, guru seringkali menduplikasi desain strategi pengajaran dari orang lain. Strategi pengajaran adalah perangkat utama bagi profesi guru. Kemampuan mendesain strategi pengajaran pada guru setara dengan kemampuan membuat resep atau intervensi pada dokter. Tanggung jawab profesi guru bermula dan terutama pada strategi pengajaran yang digunakan. Dalam kesempatan ini, Kampus Guru Cikal memperkenalkan sebuah alat bantu sederhana yang disebut sebagai Kanvas Strategi Merdeka Belajar. Kanvas ini bukan format silabus atau RPP

Download Buku K13 Semester 2 Revisi 2018

Buku Guru Kelas 6 Semester 2 https://goo.gl/nrHZWL Buku Guru Kelas 5 Semester 2 https://goo.gl/7AwsPS Buku Guru Kelas 4 Semester 2 https://goo.gl/DFKRZq Buku Guru Kelas 3 Semester 2 goo.gl/3BJa83 Buku Guru Kelas 2 Semester 2 goo.gl/VvhNCr Buku Guru Kelas 1 Semester 2 goo.gl/YuVReb Buku Siswa Kelas 6 Semester 2 goo.gl/6HsFyr Buku Siswa Kelas 5 Semester 2 goo.gl/W2u3tc Buku Siswa Kelas 4 Semester 2 goo.gl/HYsvJi Buku Siswa Kelas 3 Semester 2 goo.gl/kwrd7g Buku Siswa Kelas 2 Semester 2 goo.gl/RtK1W6 Buku Siswa Kelas 1 Semester 2 goo.gl/d3fiFm