Petikan materi Seminar Nasional Education Outlook 2019
Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta - Dompet Dhuafa
Rabu, 19 Desember 2018
1) Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang diserahi tugas mewujudkan rahmatan lil alamin, memakmurkan bumi dan mewujudkan keselamatan bagi manusia, di dunia dan akhirat. Umat Islam akan menjadi saksi atas manusia. Sebab kata Nabi s.a.w., Al Islamu ya'lu wal yu'la alaihi. Tidak ada yang lebih tinggi dari Islam.
2) Seorang Khalid bin Walid yang memandang ratusan ribu tentara Romawi dalam perang Yarmurk, hanya laksana lalat saja! Dan itu terbukti, pasukan Islam yang hanya puluhan ribu mampu mengalahkan Romawi yang ratusan ribu.
3) seorang Ja'far bin Abi Thalib, dalam keadaan terjepit di pengungsian di Habsyah mampu mengeluarkan argumen-argumen jitu di hadapan raja Najasi dan pembesar-pembesar Habasyah. Juga bagaimana kaum muslimin di bawah Khalifah Muhammad al-Fatih dengan gagah berani menaklukkan ibukota Romawi, Konstantinopel (sekarang Istambul), sebuah imperium yang besar dan hebat di dunia tanggal 29 Maret 1453.
4) Haji Agus Salim, dengan jenggotnya yang khas, ketika diledek lawan-lawan politiknya, ia teguh pendirian dan pandai berargumen. Saat ia sedang berorasi, lawan-lawan mengejeknya dengan cara mengembik. Di tengah-tengah orasinya beliau diam memandangi sebagian orang yang menghinanya. Lalu berkata, "Maaf, para kambing. Saya berbicara dengan manusia. Saya faham anda tidak mengerti bahasa manusia, oleh karena itu silahkan kalian tunggu di luar. Setelah selesai bicara dengan manusia saya alan melayani anda dengan bahasa anda. Sebab saya ahli dalam berbagai macam bahasa." Ketika berdebat dengan orang Belanda di konsulat Jeddah Arab Saudi, KH. Agus Salim yang sangat cerdas dan menguasai banyak bahasa asing itu disentil, "Anda jangan merasa pintar sendiri. Banyak orang pintar selain anda." Dengan santai Agus Salim menjawab, "Memang banyak orang pandai di dunia ini. Tapi sampai saat ini saya belum bertemu dengan orang tersebut." Demikian ungkapan beliau secara diplomatis untuk mengatakan bahwa orang Belanda tersebut bukan orang pintar.
5) Ali bin Abi Thalib pernah melontarkan ungkapan, "Kebenaran tanpa tata aturan yang rapi akan dikalahkan kebathilan yang tertata rapi." Sudah menjadi sunnatullah, suatu aturan atau organisasi agar berjalan baik memerlukan kepemimpinan yang baik pula. Dalam istilah manajemen kita mengenal istilah POAC (Planning, Organizing, Acting, Controlling). Keempat unsur manajemen tersebut tidak akan berfungsi tanpa faktor kepemimpinan.
6) Jangan takut gagal atau belum-belum sudah menyatakan tidak mampu. Nabi s.a.w. mengkritik orang yang semacam itu. Kata Nabi s.a.w.: "Berusahalah sekuat tenaga kamu untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu. Janganlah sekali-kali merasa lemah. Dan minta tolonglah kamu kepada Allah". Gagal adalah suatu hal yang wajar. Pelajarilah kisah hidup orang-orang besar. Betapa banyak dari mereka yang hidupnya berjalan dati kegagalan satu menuju kegagalan lain.
7) Mulailah menghilangkan sikap egois. Hanya hidup untuk diri sendiri dan keluarga. Ingat sabda Nabi s.a.w. "Belum sempurna iman seseorang jika ia tidak mencintai saudaranya seiman sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." Kadang kita harus berkorban demi persatuan dan kebaikan. Itu wajar bagi sebuah perjuangan.
Komentar
Posting Komentar